Jaga Lampion Anda Tetap Menyala

 

THE Beberapa hari terakhir ini, roh saya merasa seolah-olah ada sebuah jangkar yang diikat di sekitarnya… seolah-olah saya sedang melihat ke atas ke arah permukaan laut pada cahaya matahari yang memudar, saat saya tenggelam semakin dalam ke dalam kelelahan. 

Di saat yang sama, aku mendengar suara di hatiku yang berkata, 

 Jangan menyerah! Tetaplah terjaga… ini adalah godaan Taman, dari sepuluh Gadis yang tertidur sebelum Mempelai Laki-laki mereka kembali… 

Karena mempelai laki-laki terlambat, mereka semua tertidur dan tertidur. (Mat 25: 5)

 Di penghujung hari, saya beralih ke Kantor Bacaan dan membaca:

Betapa diberkatinya, betapa beruntungnya, para hamba yang Tuhan temukan berjaga-jaga ketika dia datang. Berbahagialah saat menunggu ketika kita tetap terjaga untuk Tuhan, Pencipta alam semesta, yang memenuhi segala sesuatu dan melampaui segala sesuatu. 

Betapa saya berharap dia akan membangunkan saya, pelayannya yang rendah hati, dari tidur kelambanan, meskipun saya tidak berharga. Betapa saya berharap dia akan menyulut saya dengan api cinta ilahi itu. Api cintanya membara di luar bintang; kerinduan akan kelezatannya yang luar biasa dan api ilahi yang pernah menyala di dalam diriku!

Betapa aku berharap aku pantas mendapatkan lentera yang selalu menyala di malam hari di kuil Tuhanku, untuk memberi cahaya kepada semua orang yang memasuki rumah Tuhanku. Beri aku, aku berdoa, Tuhan, dalam nama Yesus Kristus Putramu dan Tuhanku, cinta itu tidak gagal sehingga lenteraku, yang menyala di dalam diriku dan memberi cahaya kepada orang lain, semoga selalu menyala dan tidak pernah padam.  —St. kolumban, Liturgi Jam, Vol IV, P. 382.

 

 

Cetak Ramah, PDF & Email
Posted in HOME, WAKTU RAHMAT.